alergi makanan dan cara mengatasinya

Sebagian dari kita ada yang alergi terhadap makanan tertentu. Ketika yang lain sedang enak-enaknya menyantap makanan seperti telur, makanan laut seperti ikat laut, udang, kerang, kepiting. Bagi mereka yang alergi terhadap makanan ini bisa menimbulkan reaksi seperti gatal2, kemerahan, bentol2, bahkan yang lebih parah lagi bisa syok atau pingsan.


Cara yang paling benar untuk mengatasi alergi makanan ini adalah menghindari faktor pencetusnya. Kita harus makanan apa saja yang membuat kita alergi berdasarkan pengalaman. Misal ketika kita makan udang, lalu mulai timbul gatal2,kemerahan dan bentol pada kulit maka untuk selanjutnya kita sebaiknya menghindari makanan tersebut untuk mencegah timbul reaksi alergi lagi.

Tapi namanya juga manusia, tentu pingin juga mencicip makanan seperti itu. Masa' makanan terhidang di meja, sementara yang lain enak2 aja menyantapnya, kita harus tutup mata. Ngiler, akhirnya ikutan juga. Tapi ya, musti nanggung resikonya.

Obat yang digunakan untuk mengatasi alergi adalah antihistamin. Antihistamin ada yang menimbulkan efek samping berupa mengantuk sehingga sebaiknya jangan diberikan pada orang yang mengendarai kendaraan atau akan melakukan aktivitas seperti bekerja di kantor atau ke sekolah. Beberapa antihistamin golongan ini adalah chlorfeniramin maleat/ CTM (spt alleron), diphenhidramin. Antihistamin yang lebih disukai adalah yang tidak menimbulkan efek samping mengantuk seperti loratadin, ceterizin.

Tapi penggunaan antihistamin ini adalah untuk mengatasi serangan saat alergi bukan untuk pencegahan ataupun pengobatan. Alergi tetap akan timbul kembali bila faktor pencetusnya tidak dihindari. So, kesimpulannya pengobatan terbaik untuk alergi makanan adalah menghindari makanan tersebut. Sulit? Emang..