Sunday, April 26, 2009

merkuri

apa itu mercury

Merkuri adalah suatu unsur alami yang umumnya ditemukan seperti merkuri sulfide (sinabar, HgS), tidak dapat larut dan stabil. Merkuri berwarna putih-silver ( logam cair), putih (merkuri padat), tidak berbau, tidak mudah terbakar. Terdapat di kerak bumi rata-rata 0.5 ppm, tetapi nyatanya konsentrasinya bervariasi tergantung tempatnya. Biji merkuri prosesnya tidak mahal untuk menghasilkan metalik merkuri. Titik didihnya rendah, dan dapat disuling dengan memanaskan biji dan memadatkan uap logamnya untuk membentuk metalik mercuri. Dengan metoda ini efisiensi sampai 95% dan menghasilkan merkuri murni 99.9%.

Ketika unsur ini bebas dari suatu area yang besar, seperti dari pabrik industri, atau dari suatu kontainer, seperti botol atau drum, yang masuk ke lingkungan. Pelepasan/Release ini tidak selalu menyebabkan paparan. Kita dapat terpapar unsur ini hanya bila kita kontak langsung. Kita mungkin dapat terpapar melalui pernafasan, makan atau minum yang mengandung unsur ini atau melalui kontak dengan kulit.
Jika kita terpapar merkuri, banyak faktor yang menentukan apa efeknya kepada kita. Faktor ini meliputi dosis ( berapa banyak), jangka waktu ( berapa lama), dan bagaimana kontak dengan unsur ini. Kita juga harus mempertimbangkan adanya zat kimia lain yang mungkin memapari, juga umur, jenis kelamin, makanan, faktor keluarga, gaya hidup dan status kesehatan. Bentuk ini dibagi tiga : metalik mercuri ( yang dikenal dengan unsur merkuri), inorganic merkuri dan organic merkuri. Metalik merkuri itu berkilau, logam yang berwarna putih keperakan berbentuk cair pada suhu kamar. Metalik merkuri merupakan bentuk merkuri murni ( yaitu., tidak bercampur dengan unsur lain). Logam metalik merkuri adalah cairan logam yang umum digunakan pada termometer dan beberapa tombol elektrik. Pada suhu-kamar, sebagian dari metalik merkuri akan menguap dan terbentuk uap merkuri. Uap mercury tidak berwarna dan tidak berbau. Makin tinggi temperature semakin banyak uap merkuri yang bebas dari cairan metalik merkuri. Sebagian orang yang menghirup uap metalik mercuri melaporkan adanya rasa logam di mulut mereka.
Inorganik merkuri adalah campuran yang terjadi bila merkuri dikombinasikan dengan unsur seperti khlor, belerang, atau oksigen. Merkuri campuran ini disebut juga garam merkuri. Banyak campuran inorganic merkuri yang berbentuk bubuk putih atau kristal, kecuali merkuri sulfida ( yang dikenal sinabar [HgS]) yang berwarna merah dan mulai kehitaman bila terpapar cahaya.
Sewaktu merkuri berkombinasi dengan karbon, terbentuk campuran yang disebut campuran " organik" merkuri atau organomerkurial. Ada sejumlah potensi besar dari campuran organic merkuri; bagaimanapun, campuran organic merkuri yang umum di lingkungan adalah methylmercury ( yang dikenal sebagai monomethylmercury). Dulu, campuran organic merkuri disebut phenylmercury yang digunakan dalam beberapa produk komersil. Campuran organic merkuri yang lain disebut dimethylmercury yang digunakan dalam jumlah kecil sebagai standard acuan untuk beberapa tes bahan kimia. Dimethylmercury merupakan satu-satunya campuran organic merkuri yang dapat dikenali pada lokasi pembuangan yang berbahaya. Hal tersebut ditemukan hanya dalam jumlah kecil di dua tempat di seluruh Negara tempat pembuangan yang berbahaya, tetapi hal tersebut sangatlah berbahaya pada binatang dan manusia. Campuran inorganic merkuri, kedua methylmerkury dan phenylmerkury berbentuk " garam" ( sebagai contoh, methylmerkuri klorid atau phenylmerkuri asetat). Ketika murni, kebanyakan bentuk methylmerkury dan phenylmerkury adalah kristal putih yang padat. Dimethylmerkury adalah suatu cairan tanpa warna.
Beberapa bentuk merkuri terjadi secara alami di lingkungan. Bentuk merkuri alami yang paling umum ditemukan di lingkungan adalah metalik merkuri, merkuri sulfida ( biji sinabar [HgS] ), merkuri klorid, dan methylmerkury. Beberapa mikroorganisma ( jamur dan bakteri) dan proses alami dapat merubah merkuri di lingkungan dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Campuran organik merkuri yang paling umum oleh mikroorganisma dan proses alami adalah bentuk dari methylmerkury. Methylmercury menjadi perhatian tertentu sebab dapat meningkat pada ikan dan mamalia yang terdapat di sungai dan laut yang meningkat beberapa kali lebih besar dibandingkan air dilingkungan.
Mercury ditambang dalam bentuk biji sinabar [HgS], yang berisi merkuri sulfida. Bentuk metalik disuling dari biji merkuri sulfida dengan pemanasan di atas 1,000 derajat Fahrenheit. Uapnya kemudian dikumpulakan dan didinginkan untuk membentuk cairan logam merkuri. Banyak digunakan pada termometer, barometer, baterei, dan tombol elektrik. Mengenai tambalan gigi berwarna silver; tambalan secara khas berisi sekitar 50% metalik merkuri
Beberapa campuran inorganic merkuri digunakan sebagai fungisida. Garam inorganic dari merkuri, termasuk ammonia merkuri klorid dan merkuri iodid, telah digunakan untuk memutihkan kulit. Merkuri klorid adalah suatu antiseptic topical atau desinfektan. Dulu, merkuri klorid digunakan secara luas pada obat pencuci perut, obata cacing, dan bubuk untuk gigi. Sejak digantikan bahan yang lebih aman dan efektif tidak dipakai lagi. Bahan kimia yang mengandung merkuri hanya digunakan sebagai antibakterial. Produk ini meliputi obat merah ( berisi sejumlah kecil air raksa, 2%), thimerosal dan nitrat phenylmerkuri, yang digunakan dalam jumlah kecil sebagai bahan pengawet dalam beberapa resep obat dan hanya di toko obat. Merkuri sulfida dan merkuri oksida digunakan untuk pewarna cat, dan merkuri sulfida adalah salah satu pewarnaan merah yang digunakan dalam celupan tato.
Methylmerkury diproduksi terutama oleh mikroorganisma ( jamur dan bakteri) di lingkungan, dibanding oleh manusia. Sampai 1970s, campuran methylmerkury dan ethylmerkury digunakan untuk melindungi benih dari infeksi jamur. Karena efek kesehatan methylmerkury belum jelas, penggunaan methymerkury dan ethylmerkury sebagai fungisida tidak diperkenankan. Sampai tahun 1991, campuran phenylmerkuri digunakan sebagai antifungi dan keduanya digunakan sebagai campuran cat, tetapi penggunaan ini dilarang karena uap merkuri yang terlepas dari cat tersebut.
Mercury dapat masuk dan berakumulasi di rantai makanan. Bentuk merkuri yang berakumulasi di rantai makanan adalah methylmerkury. Inorganik merkuri tidak berakumulasi pada rantai makanan manapun. Ketika ikan kecil makan methylmerkury di makanannya, Ketika ikan lebih besar makan ikan lebih kecil atau organisma lain yang berisi methylmercury, kebanyakan dari methylmercury ada di ikan yang kecil akan tersimpan di badan ikan yang lebih besar. Alhasil, ikan yang lebih tua dan besar yang hidup di air tercemar, ditemukan methylmerkury paling tinggi pada badan ikan. Ikan air laut ( terutama ikan hiu dan ikan pedang ) yang hidup dalam waktu yang lama dan dapat tumbuh sampai ukuran sangat besar cenderung mempunyai tingkatan merkuri yang paling tinggi di badan mereka. Tumbuhan ( seperti jagung, gandum, dan kacang polong) tingkat merkurinya sangat rendah, sekalipun tumbuh di lahan yang tercemar merkuri yang lebih tinggi dari lingkungannya. Jamur, dapat mengakumulasikan mercuri bila tumbuh di lahan yang tercemar.
Karena merkuri alamiah ada di lingkungan, semua orang bisa terpapar dengan konsentrasi yang rendah di udara, air, dan makanan. Antara 10 dan 20 nanogram merkuri per kubik ( ng/m3) dari udara di kota. Level ini ratusan kali lebih rendah dibanding level yang masih dianggap aman untuk bernafas. Pengukuran di desa lebih rendah, biasanya sekitar 6 ng/m3 atau kurang. Mercury di permukaan air umumnya kurang dari 5 bagian merkuri pertriliun air ( 5 ppt, atau 5 ng perliter air), sekitar seribu kali lebih rendah dari standar “ aman” air minum. Level normal di tanah sekitar 20 untuk
625 bagian merkuri permilyar bagian tanah ( 20–625 ppb; atau 20,000–625,000 ng per kilogram tanah). Sepermilyar adalah seribu kali lebih besar dari sepertriliun
Sumber potensi paparan metalik merkuri untuk populasi umum adalah merkuri yang dilepas dari amalgam sebagai penambal gigi. Amalgam adalah campuran dari logam. Amalgam digunakan untuk penambal gigi yang berwarna perak berisi kira-kira 50% merkuri, 35% perak, 9% timah, 6% tembaga, dan sejumlah seng. Ketika amalgam dicampur pertama kali, terbentuk pasta lembut yang dimasukkani ke dalam permukaan gigi. Kemudian dalam 30 beberapa menit. Kemudian amalgam mengeras, merkuri yang terikat di dalam amalgam, dalam jumlah sangat kecil perlahan-lahan bebas dari permukaan tambalan karena erosi atau mengunyah atau gerakan menggeser. Sebagian dari merkuri yang di permukaan tambalan ke udara sebagai uap merkuri atau bercampur dengan air liur.
Pemerintah U.S. menyimpulkan efek dari penambalan gigi dengan amalgam tidak mengganggu kesehatan mesyarakat umum, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efek pada populasi sensitive.. Populasi sensitip meliputi wanita hamil, anak-anak di bawah 6 tahun ( terutama sampai 3 tahun), orang dengan fungsi ginjal lemah, dan orang dengan respon hipersensitifitas imun terhadap logam.
Sejumlah metalik merkuri yang sangat sedikit ( sebagai contoh, beberapa tetesan) dapat meningkatkan konsentrasi merkuri di udara ke tingkatan yang mungkin berbahaya untuk kesehatan. Orang yang bernafas lama di udara yang tercemar resikonya semakin besar terhadap kesehatan mereka. Metalik merkuri dan uap logamnya sangat sukar untuk dihilangkan dari pakaian, mebel, permadani, lantai, dinding, dan materi lain seperti itu. Jika materi tidak benar-benar dibersihkan, merkuri dapat tinggal selama berbulan-bulan atau tahun, dan selanjutnya menjadi sumber paparan.
Para pekerja kebanyakan terpapar dari udara pernafasan yang tercemar uap merkuri, tetapi mungkin juga campuran merkuri lain di tempat kerja tersebut. Pekerjaan yang berpotensi terpapar merkuri adalah pabrik perlengkapan elektrik atau suku cadang otomotif yang berisi merkuri, bahan kimia yang prosesnya menggunakan merkuri, pengolahan logam, konstruksi bangunan yang menggunakan komponen berisi merkuri ( contohnya tombol elektrik, termometer), dan profesi yang medis ( medis, mengenai gigi, atau jasa kesehatan lain) yang memakai peralatan berisi merkuri ( contohnya beberapa alat untuk mengukur tekanan darah berisi cairan air raksa). Dokter gigi dan asistennya mungkin sering menghirup uap metalik merkuri dari amalgam dan kontak dengan kulit. Keluarga pekerja yang terpapar merkuri mungkin juga terpapar yang berasal dari baju pekerja yang terkontaminasi partikel atau cairan merkuri.
Sebagian orang mungkin mengunjukkan level paparan methylmercury lebih tinggi jika mereka makan makanan yang mengandung methylmercury yang tinggi di dalam ikan, shellfish, atau mamalia laut ( ikan paus, anjing laut, lumba-lumba, dan singa laut) yang berasal dari perairan yang terkontaminasi merkuri. Methylmercury yang terakumulasi pada rantai makanan terdapat di puncak rantai makanan dan mempunyai paling banyak merkuri di dagingnya.


bagaimana kita bisa terpapar?

Untuk membantu kesehatan masyarakat yang hidup atau bekerja dekat dengan tempat pembuangan yang berbahaya perlu mengetahui rute paparan dari suatu unsur, misalnya melalui inhalasi, makanan, kulit seingga menyebabkan efek kesehatan yaitu kematian, sistemik,imunologi, neurology, reproduksi, perkembangan, genotoxik, dan efek karsinogenik. Unsur ini mempunyai tiga periode paparan : periode akut (14 hari atau lebih sedikit), Intermediet (15-364 hari), dan kronis (365 hari atau lebih).

I.1 Melalui Inhalasi
Kebanyakan penelitian melalui paparan inhalasi uap metalik merkuri. Karena alasan ini, istilah “ metalik merkuri” akan digunakan sebagai ganti “ inorganik merkuri.” Bentuk lain dari inorganic merkuri tidak beresiko melalui jalan nafas. Melalui inhalasi akan didapati level yang cukup untuk terjadinya efek toksik sistemik pada manusia dan binatang. Target organ yang utama dari toksisitas induced metalik merkuri adalah di ginjal dan system saraf pusat. Pada tingkatan paparan yang tinggi, juga akan terjadi efek pada pernapasan, cardiovaskuler, dan gastrointestinal. Beberapa uap metalik merkuri yang dipadatkan (Milne et al. 1970), atau uap logam dari amalgam yang mengenai gigi, dapat larut dalam air liur dan dicerna ( [YANG] 1991). Uap yang memadat dapat masuk melalui pencernaan di bandingkan pernafasan (menghasilkan dosis serapan yang lebih rendah dibanding konsentrasi yang terdapat di udara). Konsentrasi uap mercury di lingkungan pekerjaan bisa jadi lebih rendah dari lingkungan mikro disekitar pekerja ( bel Et al. 1973; Stopford et al. 1978); oleh karena itu, perkiraan tentang jumlah merkuri di udara tempat kerja harus dievaluasi secara hati-hati agar tingkatannya selalu dijaga lebih rendah.
Dalam banyak kasus, sukar menentukan apakah efek yang diamati berhubungan langsung dengan paparan merkuri. Sebagai tambahan, informasi efek yang berhubungan dengan paparan inhalasi uap metalik merkuri berasal dari penelitian beberapa dekade yang lalu, metoda yang dipakai untuk menentukan tingkatan paparan lebih sedikit dibanding metoda sekarang.
Kematian
Metalik mercury. Beberapa penelitian melaporkan kematian pada manusia dengan paparan yang tinggi pada durasi akut, tetapi tidak dapat diketahui konsentrasi uap metalik merkuri nya ( Campbell 1948; Kanluen dan Gottlieb 1991; Matthes et al. 1958; Rowens et al. 1991; Soni et al. 1992; Taueg et al. 1992; Teng dan Brennan 1959; Tennant et al. 1961). Kematian dalam semua kasus dihubungkan dengan gagal nafas. Dalam semua kasus, tingginya level uap metalik merkuri yang dihasilkan dengan volatilizing metalik merkuri dengan cara pemanasan.
Organik merkuri. Studi kasus paparan dari pekerjaan, campuran merkuri dengan alkyl dilaporkan adanya kematian akibat inhalasi uap organic merkuri. Penyebab kematian bukanlah seperti yang dilaporkan, tetapi kebanyakan meninggal setelah ditemukan neurotoksisitas ( Bukit 1943; Sangkutkan et al. 1954).
Paparan uap diethylmerkuri (perkiraan level paparan = 1–1.1 mg/m3) selama 4–5 bulan mengakibatkan kematian 2 wanita ( Bukit 1943). Penyebab kematian tidaklah dilaporkan; bagaimanapun, pengalaman gejala dari wanita tersebut dipastikan toksisitas dari merkuri dan dari otopsi terungkap adanya gangguan gastrointestinal. Belum jelas diketahui apakah efek pada gastrointestinal berhubungan langsung dengan paparan merkuri. Seorang laki-laki 41 tahun yang terpapar 3–4 tahun campuran merkuri dan alkil yang digunakan pada pembalut lukanya, meninggal dalam kira-kira 3 bulan setelah
pembalut luka dibersihkan dari kontaminasi merkuri –alkil ( Sangkutkan et al. 1954).
Efek Respirasi
Mercury Metalik. Pada manusia, gejala yang berhubungan dengan pernafasan merupakan efek durasi akut dengan paparan yang tinggi dari uap metalik merkuri. Gejala yang dilaporkan berupa batuk, dyspnea, dan tertekan atau nyeri terbakar pada dada ( Bluhm et al. 1992a; Nanduk dan 1987; Haddad dan Sternberg 1963; Hallee 1969; Kanluen dan Gottlieb 1991; Raja 1954; Lilis et al. 1985; Matthes et al. 1958; Mcfarland dan Reigel 1978; Milne et al. 1970; Rowens et al. 1991; Snodgrass et al. 1981; Soni et al. 1992; Taueg et al. 1992; Teng dan Brennan 1959; Tennant et al. 1961). Analisa dengan sinar X pada paru menunjukkan infiltrate yang difus atau pneumonitis ( Bluhm et al. 1992a; Garnier et al. 1981; Nanduk dan 1987; Hallee 1969; Raja 1954; Soni et al. 1992; Tennant et al. 1961). Fungsi paru mungkin juga menjadi lemah. Jalannya udara menjadi terhambat karena obstruksi, restriksi, hiperinflasi ( Snodgrass et al. 1981), dan berkurangnya kapasitas paru ( Lilis et al. 1985;) juga dilaporkan.
Organik merkuri. Dyspnea, depresi respiratori, dan obstruksi pernapasan akibat mucus diamati pada petani yang diterapi dengan phenylmerkuri assetat untuk beberapa musim ( coklat 1954).
Pada otopsi ditemukan bronchopneumonia purulent. Tapi belum jelas apakah efek pada pernafasan berhubungan langsung dengan efek phenilmerkuri asetat atau akibat neurotoksisitas dari efek unsur tersebut.
Efek Cardiovasculer
Metalik merkuri. Meningkat dalam hati dan meningkatkan tekanan darah telah dilaporkan melalui paparan inhalasi metalik merkuri. Inhalasi paparan akut dengan konsentrasi tinggi uap metalik merkuri dengan memanaskan metalik merkuri mengakibatkan tekanan darah meningkat ( Haddad dan Sternberg 1963; Hallee 1969; Snodgrass et al. 1981) dan denyut jantung meningkat/palpitasi ( Bluhm et al. 1992a; Haddad dan Sternberg 1963; Hallee 1969; Jaffe et al. 1983; Snodgrass et al. 1981; Soni et al. 1992; Teng dan Brennan 1959). Paparan jangka waktu yang lama akibat cipratan atau karena pekerjaan telah dilaporkan meningkatkan tekanan darah ( Fagala dan Wigg 1992; Foulds et al. 1987; Friberg et al. 1953; Karpathios et al. 1991; Taueg et al. 1992) dan denyut jantung ( Fagala dan Wigg 1992; Foulds et ).
Organik merkuri. Hanya dua kasus yang mengenai efek kardiovaskuler dengan paparan melalui inhalasi. Tidak ada efek cardiovasculer yang dilaporkan pada empat laki-laki yang diopname dengan neurotoksik setelah terhirup debu methylmerkuri dengan konsentrasi yang tidak diketahui dalam beberapa bulan ( pemburu Et al. 1940). Tekanan darah yang meningkat dilaporkan akibat pekerjaan yang terpapar methylmerkuri ( dosis yang tidak diketahui ) ( Sangkutkan et al. 1954).
Efek Gastrointestinal
Metalik merkuri. Banyak efek gastrointestinal yang dilaporkan pada manusia karena paparan inhalasi akut uap metalik merkuri. Efek klasik dari intoksikasi adalah stomatitis ( radang mukosa mulut ). Sejumlah penelitian kasus melaporkan adanya stomatitis setelah terpapar durasi akut dengan konsentrasi tinggi uap metalik merkuri ( Bluhm et al. 1992a; Garnier et al. 1981; Haddad dan Sternberg 1963; Snodgrass et al. 1981; Tennant et al. 1961). Adakalanya, stomatitis diikuti oleh saliva yang berlebihan ( Hallee 1969; Karpathios et al. 1991) atau kesullitan menelan ( Campbell 1948). Efek gastrointestinal yang lain setelah paparan durasi akut konsentrasi tinggi adalah sakit pada abdomen. ( Bluhm et al. 1992a; Campbell 1948; Haddad dan Sternberg).
Organik merkuri. Efek gastrointestinal dilaporkan pada beberapa penelitian pada manusia yang terpapar campuran organomerkuri. Seorang petani 39 tahun sewaktu menyebar benih terpapar phenylmerkuri asetat tampak mulut membengkak, memerah dan mengeluarkan ludah, caries gigi, dan terdapat garis biru tipis pada gusi, infeksi dan membengkak pada dinding pharing posterior. ( brown 1954). Dengan cara yang sama, dua wanita meninggal setelah terpapar 3–5 bulan uap diethylmerkuri dari pekerjaannya dan tampak peradangan pada mulut dan gusi, saliva berlebihan, dan gangguan gastrointestinal yang tidak diketahui penyebabnya ( Hill 1943).
Efek Hematologik
Metalik merkuri. Terpapar dengan konsentrasi tinggi uap merkuri menyebabkan sindrom yang berupa " demam uap metal," yang ditandai dengan kelelahan, demam, rasa dingin, dan jumlah lekosit meningkat. Bukti tingginya lekosit terutama netrophil dilaporkan pada paparan inhalasi akut uap metalik merkuri ( Campbell 1948; Haddad dan Sternberg 1963; Hallee 1969; Jaffe et al. 1983; Lilis et al. 1985; Matthes et al. 1958; Rowens et al. 1991).
Sukarelawan dengan amalgam pada gigi, terjadi penurunan hemoglobin dan hematokrit yang signifikan dan peningkatan konsentrasi hemoglobin korpuskuler dibandingkan dengan control tanpa menggunakan amalgam pada gigi ( Siblerud 1990). Aktivitas б-asam aminolevulinik dehydratase menurun di eritrosit pada pekerja yang terpapar pada unsur merkuri pada pembuatan tangkai tungsten ( Wada et al. 1969). Penurunan tersebut berhubungan dengan meningkatnya merkuri di dalam air kencing.
Organik merkuri. Tidak ada penelitian mengenai pengaruhnya terhadap hematology pada manusia dan hewan setelah terpapar inhalasi organic merkuri.
Efek musculoskeletal.
Metalik merkuri. Sejumlah penelitian melaporkan adanya peningkatan tremor, fasikulasi otot, myoklonus, atau nyeri otot akut ( Adams et al. 1983; Bluhm et al. 1992a; Karpathios et al. 1991; Mcfarland dan Reigel 1978), intermediate ( Aronow et al. 1990; Tukang cukur 1978; koster (penjaga gereja) Et al. 1976; Taueg et al. 1992), atau kronis ( Albers et al. 1982, 1988; Bidstrup et al. 1951; Chaffin et al. 1973; Chapman et al. 1990; Fawer et al. 1983; tukang besi Et al. 1970; Verberk et al. 1986; Vroom dan Greer 1972; Williamson et al. 1982) setelah terpapar uap metalik merkuri.
Organik merkuri. Paparan campuran merkuri dengan alkyl yang tidak spesifik menyebabkan efek muscular ( contohnya fasikulasi otot, tidak adanya reflek pada siku, reflek babinski) ( brown 1954; Sangkutkan et al. 1954;)
Efek pada hepar
Metalik merkuri. Suatu studi kasus menguraikan adanya keracunan akut pada seorang anak muda yang terpapar uap merkuri akibat pemanasan sejumlah merkuri yang tidak diketahui ( Jaffe et al. 1983).
Efek hepatoseluler ditandai adanya perubahan biokimia ( contohnya peningkatan serum alanine aminotransferase [ ALT], tingkatan dari ornithine carbamyl transferase, dan serum bilirubin) dan bukti adanya penurunan sintesis dari faktor koagulan hepatik.
Organik merkuri. Nekrosis midzonal di dalam hati diamati sewaktu otopsi seorang petani yang meninggal setelah terkena butiran phenylmerkuri asetat untuk beberapa musim ( brown 1954). Tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, bagaimanapun, faktor lain yang mungkin menyebabkan efek pada hepar pada subyek ini.
Efek pada ginjal
Metalik merkuri. Ginjal adalah suatu target organ yang sensitive terhadap paparan inhalasi metalik merkuri. Sensitifitas ini mungkin sebagian karena akumulasi dari merkuri yang tinggi di ginjal. Paparan inhalasi akut dengan konsentrasi yang tinggi pada manusia menyebabkan efek proteinuria sementara atau kekeruhan ringan dan perubahan keasaman urin ( Bluhm et al. 1992b; Soni et al. 1992); makin nyata terjadinya proteinuria, hematuria, and oliguria ( Campbell 1948; Hallee 1969; Snodgrass et al. 1981); gagal ginjal akut dengan degenerasi atau necrosis tubulus convolute proximal ( Campbell 1948; Jaffe et al. 1983; Kanluen dan Gottlieb 1991; Rowens et al. 1991).
Beberapa laporan dipusatkan pada pekerja dengan proteinuria ( Danziger dan Possick 1973; Kazantzis et al. 1962; Tubbs et al. 1982), sedangkan yang lain urin sebagai parameter untuk populasi. Biopsi pada para pekerja dengan proteinuria sudah menunjukkan kedua tubulus proximal dan glomerular telah ada perubahan. Di laporkan oleh Kazantzis et al. ( 1962), albuminuria berat dilaporkan terjadi kerusakan pada kedua tubulus proksimal dan glomerulosklerosis.
Perbandingan antara populasi yang terpapar dengan control menunjukkan perubahan variasi dari pekerja yang terpapar, dari tidak adanya efek sampai terjadi peningkatan protein di urin ( Bernard et al. 1987; Piikivi dan Ruokonen 1989) ( Stewart et al. 1977), berat jenis dari urin ( Ehrenberg et al. 1991), dan N-acetyl-β-glukosaminidase di urin ( NAG) ( Barregard et al. 1988; Boogaard et al. 1996; Langworth et al. 1992b)
Organik merkuri. Pada otopsi seorang laki-laki yang meninggal setelah terpapar uap merkuri alkyl konsentrasi tinggi terjadi nekrosis pada epitel tubulus, pembengkakan granula protoplasma dan nucleus nonstainable di ginjal.( Sangkutkan et al. 1954).
Efek endokrin
Metalik merkuri. Seorang anak laki-laki 13 tahun terpapar uap merkuri selama 2 minggu terjadi pembesaran gondok dengan peningkatan triiodothyronine dan thyroxine; dan tingkat hormon stimulating thyroid rendah ( Karpathios et al. 1991). Serum thyroxine bebas ( T4) dan perbandingan antara thyroxine bebas dengan 3,5,3'-triiodothyronine bebas ( T3) ditemukan sedikit,tetapi sangat signifikan, peningkatan pada para pekerja dengan paparan konsentrasi tinggi.
Selanjutnya, SerumT3 bebas kebalikannya dihubungkan dengan paparan kumulatif merkuri, mungkin mempunyai efek penghambat dari merkuri 5'-deiodinases.
Efek pada kulit
Metalik merkuri. Paparan melalui inhalasi uap unsure merkuri secara akut dan durasi intermediet yang mengakibatkan eritematous dan ruam kulit pruritic ( Aronow et al. 1990; Bluhm et al. 1992a; Foulds et al. 1987; Karpathios et al. 1991; Schwartz et al. 1992; koster (penjaga gereja) Et al. 1976). Reaksi kullit lainnya akibat paparan merkuri termasuk keringat yang berlebihan ( Aronow et al. 1990; Fagala dan Wigg 1992; Karpathios et al. 1991; koster (penjaga gereja) Et al. 1976) dan memerahkan dan atau pengelupasan kulit pada telapak tangan dan kaki ( Aronow et al. 1990; Fagala dan Wigg 1992; Karpathios et al. 1991).
Efek pada mata
Metalik merkuri. Efek pada mata tampak pada paparan yang akut yaitu kemerahan, terbakar pada mata dan conjunctivitis ( Bluhm et al. 1992a; koster (penjaga gereja) Et al. 1976). Para pekerja yang terpapar kronik merkuri memperlihatkan gambaran coklat keabu-abuan yang aneh atau kabut kuning tipis pada permukaan luar lensa mereka ( Atkinson 1943; Bidstrup et al. 1951; Medalion dan Nazroo 1952
Efek sistemik lainnya
Metalik merkuri. Paparan konsentrasi tinggi uap merkuri menyebabkan sindrom seperti " demam uap metal," yang ditandai oleh kelelahan, demam, rasa dingin, dan peningkatan jumlah leukocyte. Beberapa studi melaporkan demam dan atau rasa dingin setelah terpapar konsentrasi tinggi uap merkuri ( Aronow et al. 1990; Bluhm et al. 1992a; Garnier et al.1981; Lilis et al. 1985; Mcfarland dan Reigel 1978; Milne et al. 1970; Schwartz et al. 1992; Snodgrass et al. 1981).
Efek imunologi dan limphoretikular
Metalik merkuri. Reaksi imun pada manusia yang terpapar merkuri menjadi idiosyncratic, terjadinya peningkatan maupun penurunan aktivitas imun tergantung predisposisi genetic individu. Oleh karena itu, tidak mengherankan pada beberapa studi, para pekerja yang terpapar uap unsur merkuri tidak terdapat perubahan tanda yang dapat digunakan sebagai parameter pada populasi yang besar.

Efek neurologik
Metalik merkuri. Sistem syaraf pusat mungkin menjadi target organ yang paling sensitip terpapar uap merkuri. Gangguan system syaraf terjadi bila terpapar uap metalik merkuri yang terus menerus. Paparan durasi akut, intermediate, dan khronik menimbulkan efek yang serupa yaitu efek neurologik. Gejala yang menghebat dan mungkin irreversible seperti durasi paparan dan peningkatan konsentrasi.
Pada manusia, beberapa studi kasus melaporkan efek neurologik yang kurang baik paparan inhalasi akut uap merkuri konsentrasi tinggi. Menyebabkan gangguan, kognitif personality, sensori dan gangguan motorik telah dilaporkan. Gejala yang paling umum yaitu tremor ( yang diawali dari tangan dan kadang-kadang menyebar ke bagian tubuh lainnya ), emosi labil ( yang ditandai oleh sifat lekas marah, perasaan malu berlebihan, tidak percaya diri, dan gelisah), insomnia, kehilangan memori, perubahan neuromuscular ( lemah, atropi otot, kejang otot), sakit kepala, polyneuropathy ( paresthesia, stocking-glove, kehilangan sensorik, reflek tendo hiperaktif, sensorik lambat, velositi konduksi syaraf motor), dan pencapaiannya deficit pada test fungsi kognitif ( Adams et al. 1983; Bluhm et al. 1992a; Hallee 1969;)
Organik merkuri. Paparan organik merkuri melalui inhalasi sangat jarang.
Efek Reproduktif
Metalik merkuri. Tidak ada paparan durasi akut pada data, mengenai efek reproduksi pada menusia setelah terpapar inhalasi metalik merkuri. Beberapa studi tidak menemukan efek pada kesuburan paparan intermediet inhalasi kronik metalik merkuri pada manusia ( Alcser et al. 1989;)
Efek perkembangan
Metalik merkuri. Tidak menunjukkan hubungan antara terpapar inhalasi pada bapak denganmeningkatnya kecacatan pada janin atau penyakit pada masa anak-anak yang serius.( Alcser et al. 1989).
Efek genotoksik
Ada bukti yang belum jelas dari paparan akibat pekerjaan dengan metalik merkuri dan campuran merkuri organic dan inorganic, yang terutama melalui inhalasi menyebabkan struktur dan numerical abrasi kromosom pada limphosit manusia.




I.2 Melalui oral

Informasi mengenai toksisitas melalui paparan oral inorganic merkuri ada pada penelitian merkuri klorid. Bagaimanapun, beberapa studi juga menemukan efek paparan oral dari merkuri asetat, merkuri klorid ( calomel ), dan merkuri sulfida ( sinabar [HgS]).
Kematian
Inorganik merkuri. Lethal dose dari merkuri klorid diperkirakan 10-42 mg Hg/kg untuk 70-kg orang dewasa ( Gleason et al. 1957). Kematian terpapar oral inorganic merkuri umumnya disebabkan shok, kolap kardiovaskular, gagal ginjal akut, dan kerusakan gastrointestinal ( Gleason et al. 1957; Murphy et al. 1979; Troen et al. 1951). Delapan belas kasus keracunan pada manusia ( percobaan bunuh diri dalam beberapa kasus) dilaporkan oleh Troen et al. ( 1951); 9 pasien yang meninggal dengan dosis tunggal merkuri klorid oral ( antara , 29->50 mg Hg/Kg).
Organik merkuri. Dosis lethal akut dari campuran organic merkuri pada manusia sukar dinilai. Kematian sebagai akibat organic merkuri yang melalui pencernaan telah sering didokementasikan seperti keracunan masal ( penyakit Minamata ) setelah mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi dengan methylmerkuri di Minamata, Jepang ( Tsubaki dan Takahashi 1986) dan setelah mengkonsumsi gandum yang tercemar dengan metil dan ethylmercury di Iraq ( Al-Saleem dan the Clinical Committee on Poisoning Mercury 1976; Bakir et al. 1973).
Efek sistemik
Proses pencernaan dari campuran merkuri berhubungan dengan toksisitas sistemik pada manusia dan hewan. Seperti ketika terpapar inhalasi uap metalik merkuri, target organ pada paparan oral organic merkuri adalah ginjal dan system syaraf pusat. Informasi yang tersedia sangat terbatas mengenai paparan merkuri klorid dan methylmerkuri klorid.
Efek respirasi
Inorganik merkuri. Informasi yang sangat terbatas mengenai efek yang berhubungan denngan pernapasan pada manusia setelah terpapar oral bentuk inorganic dari merkuri. Seorang laki-laki 35 tahun yang tidak sengaja menelan sejumlah merkuri klorid menderita edema paru dan memerlukan ventilasi buatan ( Murphy et al. 1979).
Organik merkuri. Informasi yang sedikit mengenai efek yang berhubungan dengan pernafasan melalui paparan oral organic merkuri. Dua anak-anak lelaki meninggal setelah memakan daging babi yang telah tercemar ethylmerkuri klorid mengalami bronchopneumonia dan edematous alveolitis, dan memerlukan ventilasi buatan ( Cinca et al. 1979).
Efek kardiovaskuler
Inorganik merkuri. Toksisitas pada kardiovaskuler yang terpapar oral merkuri klorid pada manusia. Mayoritas dari informasi mengenai efek cardiovasculer berasal anak-anak yang menelan tablet merkuro klorid untuk cacingan atau bubuk yang mengandung merkuro klorid untuk keluhan gigi yang tumbuh ( Warkany dan Hubbard 1953).
Organik merkuri. Electrocardiography pada empat anggota keluarga yang makan daging babi yang tercemar ethylmerkuri klorid menyebabkan irama jantung abnormal ( segmen ST tertekan dan T terbalik ) ( Cinca et al. 1979).
Efek gastrointestinal
Inorganik merkuri. Pada proses pencernaan metalik merkuri mengalami sedikit penyerapan
Organik merkuri. Studi kasus dari individu yang terpapar oral campuran merkuri alkyl ( bentuk tidak spesifik) dilaporkan menderita diare, tenesmus, iritasi, luka pada gastrointestinal atas ( Lundgren dan Swensson 1949).
Efek hematology
Inorganik merkuri. Informasi terbatas mengenai efek hematology pada manusia melalui proses pencernaan. Satu-satunya informasi mengenai hematology pada manusia dilaporkan adanya anemia ( mungkin sekunder akibat perdarahan massive di gastrointestinal ) pada seorang laki-laki 35 tahun yang menelan dosis mematikan dari merkuri klorid ( Murphy et al. 1979).
Efek musculoskeletal
Inorganik merkuri. Kasus tunggal dilaporkan adanya degenerasi otot ( peningkatan serum aldolase, LDH, dan creatinine phosphokinase; dan adanya granular pigmen dan myoglobin di urin ) pada seorang laki-laki 22 tahun yang menelan 2 g merkuri klorid dalam percobaan bunuh diri ( Chugh et al. 1978).
Organik merkuri. Otopsi salah satu dari dua anak-anak lelaki yang meninggal setelah makan daging babi yang telah mengkonsumsi butiran ethylmerkuri klorid memperlihatkan degenerasi otot ( Cinca et al. 1979).
Efek pada hepar
Inorganik merkuri. Sedikit informasi tentang efek hepatic pada manusia yang mencerna inorganik merkuri. Seorang laki-laki 35 tahun yang mencerna dosis lethal dari merkuri klorid menyebabkan jaundice dan elevasi AST, alkalin phosphatase, LDH, dan bilirubin ( Murphy et al. 1979).
Efek pada ginjal
Inorganik merkuri. Ginjal merupakan organ kritis toksik pada proses pencernaan garam merkuri. Efek pada ginjal manusia diamati mealalui paparan oral inorganic merkuri. Gagal ginjal akut akibat merkuri klorid pada sejumlah kasus melalui proses pencernaan ( Afonso dan deAlvarez 1960; Murphy et al. 1979; Samuels et al. 1982).
Ingesti merkuro klorid juga menyebabkan renal toksik pada manusia.
Efek endokrin
Inorganik merkuri. Tidak ada studi mengenai pengaruh pada endokrin setelah terpapar oral inorganic merkuri.
Beberapa studi sudah melaporkan efek pada tiroid setelah paparan durasi akut- atau intermediate-duration ekspose dari merkuri klorid.
Efek pada kulit
Inorganik merkuri. Informasi yang terbatas efek kulit dari inorganik merkuri pada manusia. Beberapa anak-anak memerlukan pengobatan yang mengandung merkuro klorid untuk konstipasi, cacingan dan rasa tidak enak pada gigi, kemerahan pada telapak tangan dan kaki ( Warkany dan Hubbard 1953).
Efek pada mata
Inorganik merkuri. Tidak ada informasi mengenai efek pada mata pada manusia akibat inorganik merkuri melalui proses pencernaan.
Efek Reproduksi
Inorganik merkuri. Seorang wanita 31 tahun makan 30 mg Hg/Kg merkuri klorid untuk menggugurkan kehamilannya 10 minggu.( Afonso dan deAlvarez 1960).
Efek perkembangan
Organik merkuri. Sewaktu menyemprot gandum dengan fungisida yang mengandung merkuri yang tidak sengaja dikonsumsi, atau ikan yang mengandung methylmerkuri yang tinggi di makan , menyebabkan keracunan merkuri pada manusia yang menyebabkan toksik bagi perkembangan. Peristiwa ini, seperti halnya kasus yang dilaporkan dari insiden ibu hamil yang mengkonsumsi bentuk organic dari merkuri selama kehamilan menyebabkan system syaraf fetus sangat sensitif terjadi toksik merkuri.


Efek Genotosik
Beberapa studi mengenai efek genotosik pada manusia setelah terpapar oral organic merkuri. Adanya korelasi positif antara tingkat merkuri dalam darah dan penyimpangan numerical dan structural kromosom yang ditemukan dalam limphosit 23 orang yang mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri ( Et al.1974).
Skerfving et al ( 1970) juga melaporkan adanya suatu ( p<0.05)> baca selengkapnya...

Saturday, April 25, 2009

ekstraksi naegel



ekstraksi naegel merupakan tindakan pencabutan kuku.
tindakan ini dilakukan pada kasus seperti trauma kuku, paronikia dan tinea unguium.

persiapan alat dan instrumen sama seperti saat melakukan tindakan roser plasty.

teknik:
lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada kuku lalu tutup dengan doek steril.
lakukan anestesi blok pada pangkal jari yang terkena.
masukkan sonde pada bagian tengah kuku dan gunting kuku diatas sonde.
klem kedua kuku yang terpisah, masing-masing diputar ke pinggir hingga kuku terlepas.
kerok dasar kuku dengan wound curret bila ada jaringan nekrotil.
olesi salep atau betadin lalu tutup dengan kassa steril.
penderita diberi antibiotik profilaksis, analgetik dan roboransia.
baca selengkapnya...

teknik roser plasty

roser plasty adalah tindakan membuah tepi kuku kira-kira 1/3 bagian dengan tujuan tertentu. indikasi tindakan ini sering dilakukan pada kasus infeksi kuku seperti unguis inkarnatus. gejalanya adalah nyeri pada kuku yang terkena, tepi kuku terlihat bengkak dan terdapat tanda radang. pada pemeriksaan fisik terlihat kuku yang tumbuh masuk ke dalam daging.



persiapan alat:

  • 1 buah gunting diseksi mayo (lurus)
  • 1 buah sonde beralur
  • 2 buah klem arteri pean (lurus)
  • 1 buah pinset anatomi dan chirurgis
  • 1 buah wound curret
  • 1 buah gagang pisau no.3 dan mata pisau
  • prokain atau lidokain untuk anestesi lokal
  • spouit 3 cc
  • doek berlubang
  • hand scoen steril
  • cairan antiseptik

teknik:
  • lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada jari yang terkena
  • pasang doek berlubang
  • lakukan tindakan block anestesi di pangkal jari bagian dorsolateral kiri dan kanan.
  • masukkan sonde pada 1/3 lateral kuku yang akan dibuang sampai matriks kuku.
  • gunting kuku di atas sonde
  • masukkan klem, jepit bagian kukku yang akan dibuang, putar ke pinggir hingga kuku terlepas dari dasarnya lalu kuku ditarik hingga terlepas.
  • kerok dasar kuku yang telah dibuang dengan kuret
  • gunting matriks kuku pada sisi kuku, bila perlu jahit penutup matriks kuku
  • luka ditutup dengan salep atau betadin, lalu tutup dengan kasa steril.
  • setelah selesai penderita diberi antibiotik profilaksis,analgetik dan roboransia.

pada kasus trauma pada kuku atau kuku tidak bisa dipertahankan lagi sehingga perlu diangkat keseluruhan, dilakukan teknik naegel.

baca selengkapnya...

Friday, April 24, 2009

Osteoartritis genu

Osteoartritis genu adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi lutut, merupakan suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa faktor resiko yang berperan. Keadaan ini berkaitan dengan usia lanjut.

Prevalensi

Prevalensi OA total 34,3 juta orang di pada tahun 2002 dan diprediksikan mencapai 36,5 juta orang pada tahun 2007. Diperkirakan 40% dari populasi usia di atas 70 tahun menderita OA, dan 80% pasien OA mempunyai keterbatasan gerak dalam berbagai derajat dari ringan sampai berat yang berakibat mengurangi kualitas hidupnya. Prevalensi di Indonesia berdasarkan studi yang dilakukan di Jawa Tengah menemukan prevalensi OA lutut mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita yang berumur antara 40-60 tahun. Prevalensi ini semakin meningkat dengan bertambahnya usia. Karena prevalensi yang cukup tinggi dan sifatnya yang kronik-progresif, OA mempunyai dampak sosio-ekonomik yang besar, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA. Pada abad mendatang tantangan terhadap dampak OA akan lebih besar karena semakin banyaknya populasi yang berumur tua.


picture: osteoartritis pada sendi lutut

Anatomi
Sendi lutut merupakan gabungan dari tiga sendi yaitu patelofemoral, tibiofemoral medial dan tibiofemoral lateral. Pada sendi tibiofemoral, terdapat meniskus lateralis dan medial. Meniskus merupakan diskus fibrokartilago pipih atau segitiga atau irreguler yang melekat pada kapsul fibrosa dan selalu pada salah satu tulang yang berdekatan. Meniskus mengandung kolagen tipe I sampai 60-90% sedangkan proteoglikan hanya 10%. Konstituen glikosaminoglikan yang terbanyak adalah kondroitin sulfat dan dermatan sulfat sedangkan keratan sulfat sangat sedikit. Selain itu fibrokartilago meniskus juga lebih mudah membaik bila rusak.
Sendi lutut diperkuat oleh kapsul sendi yang kuat, ligamen kolateral dan medial yang menjaga kestabilan lutut agar tidak bergerak ke lateral dan medial dan ligamentum krusiatum anterior dan posterior yang menjaga agar tidak terjadi hiperfleksi dan hiperekstensi sendi lutut. Fleksi lutut akan diikuti rotasi interna tibia, sedangkan ekstensi lutut akan diikuti rotasi untuk memperbesar momen gaya pada waktu lutut ekstensi sehingga kerja otot quadriceps femoris tidak terlalu kuat.

Patologi
Terdapat dua perubahan morfologi utama yang mewarnai osteoartritis yaitu kerusakan tulang rawan sendi yang progresif dan pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan sendi dan tepi sendi (osteofit). Perubahan yang lebih dulu timbul, sampai sekarang belum dimengerti.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi telah timbul sejak proses patologis osteoartritis. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi (proteoglikan dan kolagen). Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi.
Saat ini osteoartritis tidak dipandang hanya sebagai proses degeneratif saja, tetapi juga merupakan suatu penyakit dengan proses aktif. Dengan adanya perubahan-perubahan pada makromolekul tulang rawan tersebut, sifat-sifat biomekanis tulang rawan sendi akan berubah. Hal ini akan menyebabkan tulang rawan sendi rentan terhadap beban biasa. Permukaan tulang rawan sendi menjadi tidak homogen, terpecah belah dengan robekan-robekan dan timbul ulserasi. Dengan berkembangnya penyakit, tulang rawan sendi dapat hilang seluruhnya sehingga tulang dibawahnya menjadi terbuka.
Pembentukan tulang baru (osteofit) dipandang oleh beberapa ahli sebagai suatu proses perbaikan untuk membentuk kembali persendian atau tepi sendi. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit mungkin dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada osteoartritis, akan tetapi kaitan yang sebenarnya antara osteofit dengan kerusakan tulang rawan sendi belum jelas, oleh karena osteofit dapat timbul pada saat tulang rawan sendi masih kelihatan normal.

Faktor risiko
Ada beberapa faktor risiko yang diketahui berhubungan erat dengan terjadinya osteoartritis genu:
1. umur
dari semua faktor risiko timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terpenting. Prevalensi dan beratnya penyakit osteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tidak pernah ditemukan pada anak, jarang pada umur di bawah 40 tahun dan sering pada umur di atas 60 tahun. Penderita osteoartritis genu meningkat pada usia lebih dari 65 tahun, baik secara klinik, maupun radiologik. Gambaran radiologik yang berat (grade III dan IV menurut kriteria Kell-green-Lawrence) makin meningkat dengan bertambahnya umur, yaitu 11,5% pada usia kurang dari 70 tahun, 17,8% pada umur 7079 tahun dan 19,4% pada usia lebih dari 80 tahun; wanita yang mempunyai gambaran radiologik osteoartritis berat adalah 10,6% pada umur kurang dani 70 tahun, 17,6% pada umur 70-79 tahun dan 21,1% pada umur lebih dari 80 tahun; sedangkan pada laki-laki 12,8% pada umur kurang dari 70 tahun, 18,2% pada umur 7079 tahun dan 17,9% pada umur lebih dari 80 tahun.
Prevalensi radiologik osteoartritis akan meningkat sesuai dengan umur. Pada umur di bawah 45 tahun jarang didapatkan gambaran radiologik yang berat. Pada usia tua gambanan radiologik osteoartritis genu yang berat mencapai 20%. Pada penelitian lain didapatkan bahwa dengan makin meningkatnya umur, maka beratnya osteoartritis secara radiologik akan meningkat secara eksponensial.
2. jenis kelamin
wanita lebih sering terkena osteoartritis genu dan laki-laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelengan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah usia 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada laki-laki dan wanita, tetapi di atas usia 50 tahun setelah menopause frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita dibanding pria. Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal. Dari 500 pasien dengan osteoartritis pada anggota badan, ternyata 41,9% adalah penderita osteoartritis genu dan jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki (1,3: 1).
3. pekerjaan
pekerjaan berat maupun pemakaian satu sendi yang terus-menerus berkaitan dengan peningkatan risiko osteoartritis.Pekerjaan dan olah raga juga merupakan faktor predisposisiosteoantrosis sendi lutut. Penelitian HANES I mendapatkan bahwa pekerja yang banyak membebani sendi lutut akan mempunyai risiko terserang osteoartritis genu lebih besar dibandingkan pekerja yang tidak banyak membebani lutut
4. kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya risiko untuk timbul osteoartritis pada wanita maupun pria. Maquet berusaha menjelaskan secara biomekanika beban yang diterima lutut pada obesitas. Pada keadaan normal, gaya berat badan akan melalui medial sendi lutut dan akan diimbangi oleh otot-otot paha bagian lateral sehingga resultannya akan jatuh pada bagian sentral sendi lutut. Pada keadaan obesitas, resultan gaya tersebut akan bergeser ke medial sehingga beban yang diterima sendi lutut tidak seimbang. Pada keadaan yang berat dapat timbul perubahan bentuk sendi menjadi varus yang akan makin menggeser resultan gaya tersebut ke medial
5. suku bangsa
prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis tampak berbeda diantara masing-masing suku bangsa. osteoartritis genu lebih sering ditemukan pada orang Asia, sedangkan osteoartritis panggul lebih sering pada orang Kaukasia. osteoartritis paha lebih jarang pada kulit hitam dan asia dibanding kaukasia. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan. Frekuensi osteoartritis genu pada wanita kulit hitam lebih tinggi dibandingkan dengan pada wanita kulit putih, sedangkan pada laki-laki, frekuensi pada kulit hitam sama dengan pada kulit putih.
6. genetik
adanya mutasi pada gen prokolagen II atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan seperti kolagen tipe IX dan XII, protein pengikat atau proteoglikan dikatakan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada osteoartritis.
7. faktor lain
tingginya kepadatan ulang dikatakan dapat meningkatkan risiko timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban pada sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek. Faktor ini diduga berperan pada tingginya osteoartritis pada orang gemuk dan pelari (yang umumnya mempunyai tulang yang lebih padat).

Gambaran klinik
Pada umumnya penderita osteoartritis mengatakan bahwa keluhan-keluhannya sudah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahn-lahan. Gejala dapat
berupa:
1. nyeri sendi
Gejala klinik yang paling menonjol adalah nyeri. Ada tiga tempat yang dapat menjadi sumber nyeri, yaitu sinovium, jaringan lunak sendi dan tulang. Nyeri sinovium dapat terjadi akibat reaksi radang yang timbul akibat adanya debris dan kristal dalam cairan sendi. Selain itu juga dapat terjadi akibat kontak dengan rawan sendi pada waktu sendi bergerak. Kerusakan pada jaringan lunak sendi dapat menimbulkan nyeri, misalnya robekan ligamen dan kapsul sendi, peradangan pada bursa atau kerusakan meniskus. Nyeri yang berasal dari tulang biasanya akibat rangsangan pada periosteum karena periosteum kaya akan serabut-serabut penerima nyeri.
Selain itu rasa nyeri dipengaruhi oleh keadaan psikologik pasien, sehingga dianjurkan untuk melakukan evaluasi psikologik dalam penatalaksanaan penderita osteoartrosis. Nyeri pada osteoartritis genu, biasanya mempunyai irama diurnal, nyeri akan menghebat pada waktu bangun tidur dan sore hari. Selain itu, nyeri juga dapat timbul bila banyak berjalan, naik dan turun tangga atau bergerak tiba-tiba. Nyeri yang belum lanjut biasanya akan hilang dengan istirahat, tetapi pada keadaan lanjut, nyeri akan menetap walaupun penderita sudah istirahat
2. hambatan gerak sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri. Perubahan ini seringkali sudah ada meskipun pada osteoartritis yang masih dini. Biasanya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit sampai sendi hanya bisa digoyangkan dan menjadi kontraktur. Hambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerakan saja).
3. kaku pagi
Kaku sendi merupakan gejala yang sering ditemukan, tetapi biasanya tidak lebih dari 30 menit. Kaku sendi biasanya muncul pada pagi hari atau setelah imobilitas seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu cukup lama atau bahkan setelah bangun tidur.
4. krepitasi
Krepitasi berupa rasa gemeretak kadang-kadang dapat terdengar. Krepitus dapat ditemukan tanpa disertai rasa nyeri, tapi biasanya berhubungan dengan nyeri yang tumpul. Gejala ini mungkin timbul karena gesekan kedua permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau secara pasif dimanipulasi.
5. pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
Kadang-kadang ditemukan pembengkakan sendi akibat efusi cairan sendi yang biasanya tak banyak

Pemeriksaan penunjang
Pada sebagian besar kasus, radiografi pada sendi yang terkena sudah cukup memberikan gambaran diagnostik.
Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA adaah:
• Penyempitan celah sendi yang sering asimetris (lebih berat pada bagian yang menanggung beban)
• Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral)
• Kista tulang
• Osteofit pada pinggir sendi
• Perubahan struktur anatomi sendi



Terapi
Penatalaksanaan osteoarthritis dapat berupa:
• Obat-obatan
Obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidakmampuan. Obat-obatan anti inflamasi non steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi viskositas, meskipun tak dapat memperbaiki ataupun menghentikan proses patologis osteoarthritis.
• Perlindungan sendi
Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit misalnya dengan modifikasi tempat duduk dan mengurangi aktivitas jongkok dan berlutut. Bila diperlukan dapat juga menggunakan tongkat atau alat listrik yang dapat meringankan kerja sendi.
• Diet
Penurunan berat badan seringkali mengurangi timbulnya keluhan.
• Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan oleh pasien OA karena sifatnya yang menahun dan ketidakmampuan yang ditimbulkan. Pasien kadang ingin menyembunyikan kemampuannya tapi dia juga ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya.
• Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan pasien osteoarthritis, dapat berupa terapi panas dan dingin serta program latihan yang tepat. Pemakaian panas sebelum latihan untuk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih akut diberikan terapi dingin. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti hidrokolator, bantalan listrik, ultrasonik, inframerah, diatermi, mandi parafin dan mandi dari pancuran panas.
Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya atropik di sekitar sendi OA. Latihan isometrik lebih baik daripada isotonik karena mengurangi tegangan pada sendi.
• Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien OA dengan kerusakan sendi yang nyata dengan nyeri menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang dapat dilakukan adalah osteotomi untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidak sesuaian, debridemen sendi untuk mengghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pembersihan osteofit, artroplasti parsial dan total, artrodesis dan kondroplasti.
baca selengkapnya...

Sunday, April 19, 2009

makanan tanpa kalori

ada beberapa makanan dengan kandungan kalori yang sangant rendah sehingga jumlah kalorinya dapat diabaikan. makanan ini dapat disantap sesukanya pada saat diet, tentunya tanpa menambahkan gula

contoh makanannya adalah:

* air mineral
* tomat
* teh
* agar-agar
* ketimun
* labu air
* lobak
* lettuce
* selada
* gambas

www.dokterelvira.com baca selengkapnya...

kandungan kalori pada minyak dan penukarnya

kandungan minyak ataupun penggantinya dibawah ini adalah:

* energi: 50 kalori

* lemak:50 gr


dengan takaran:




* minyak kelapa 5 gr (1sdt) --> lemak jenuh
* margarin 5 gr (1 sdt) --> lemak tidak jenuh
* santan 40 gr (1/3 gelas) --> lemak jenuh
* kelapa 15 gr (1 ptg kcl)--> lemak jenuh
* kelapa parut 15 gr (2 1/2 sdm)--> lemak jenuh
* alpukat 60 gr (1 buah besar)--> lemak jenuh

www.dokterelvira.com baca selengkapnya...

kandungan kalori pada susu dan penukarnya

1 satuan penukar mengandung:

* energi: 75 kalori

* protein: 7 gr

* karbohidrat: 10 gr


terdapat pada:

* susu skim 20gr (4 sdm)


* yogurt non fat 120 gr (2/3 gelas)

* keju 35 gr (1 ptg kcl) --> 125 kal, 7 gr protein, 6 gr lemak, 10 gr karbohidrat

* susu sapi 200 cc ( 1 gelas) --> 125 kal, 7 gr protein, 6 gr lemak, 10 gr karbohidrat

www.dokterelvira.com baca selengkapnya...

Friday, April 17, 2009

buah dengan kandungan kalori yang sama

setiap satuan penukar dari buah-buahan ini mengandung:

  • energi: 50 kalori
  • karbohidrat 12 gr
  • sumber: www.dokterelvira.com

apel 85gr-------------jeruk 50gr----------melon 190gr
1 buah-----------------2 buah--------------1 ptg bsr



pepaya 110gr----------pisang 50gr-------jambubiji 110gr
1 ptg bsr----------------1 buah------------1 buah



belimbing 140 gr-------salak 65 gr-----sawo 55 gr
1 buah besar-----------2 buah sdg------1 buah sdg



jambu air 110 gr--mangga 125 gr--rambutan 75 gr
2 buah sdg--------3/4 buah bsr------8 buah


nangka 45 gr--nenas 95gr--semangka 180gr
3 biji---------1/4 buah sedang--1 ptg bsr


duku 80 gr
9 buah bsr

setara dengan:

gula 13 gr---------madu 15 gr
1sdm-------------1 sdm baca selengkapnya...

sayuran dengan kandungan kalori yang sama

www.dokterelvira.com
sayur-sayuran di bawah ini setiap 100gr takaran mentah atau 1 mangkok matang mengandung rata-rata:

  • energi: 25 kalori
  • karbohidrat: 5 gr

bayam--------------buncis-----------sawi



kacang panjang---terong------------kangkung



labu siam-----------wortel----------kol baca selengkapnya...

sumber protein nabati

makanan sumber protein nabati berdasarkan 1 satuan penukar. masing-masing mengandung
energi: 75 kalori
protein: 5 gr
lemak: 3 gr
karbohidrat: 7 gr
www.dokterelvira.com



tahu 110gr--------tempe 50gr----------kacang hijau 20gr
(2 ptg sdg)----------2 ptg kcl--------------2 sdm



oncom 40gr------kedele 25gr------kacang tanah 15 gr
2 ptg kcl-----------2 1/2sdm--------2 sdm



kacang mete 15 gr
(1 1/2 sdm) baca selengkapnya...

contoh makanan sumber protein nabati

makanan di bawah ini berdasarkan satuan penukar. maksudnya ketika menyusun menu, dapat diganti satu sama lain karena kalorinya hampir sama. masing-masing mengandung sekitar:
energi: 50 kalori
protein: 7 gram
lemak: 2 gram

contoh:

  • ikan 40 gr (1 potong sedang)
  • ikan teri 20 gr (1 sdm)
  • ayam tanpa kulit 40 gr (1 potong sedanghati ayam 30gr (1 ukuran sedang) --> 75 kalori, 7 gr protein, 5 gr lemak
  • daging sapi 35 gr (1 potong) --> 75 kal, 7 gr protein, 5 gr lemak
  • telur ayam 55 gr (1 butir) --> 75 kal, 7 gr protein, 5 gr lemak
  • bakso 170 gr (10 biji sedang) --> 75 kal, 7 gr protein, 5 gr lemak
info sehat dan cantik lainnya di www.dokterelvira.com
baca selengkapnya...

makanan sumber karbohidrat

makanan di bawah ini adalah sumber karbohidrat berdasarkan 1 satuan penukar, dengan kalori yang hampir sama. bisa digunakan untuk panduan menyusun menu diet. Bila ingin pas memang harus ditimbang dulu tapi bisa juga dikira-kira.

masing-masing makanan dibawah ini mengandung:
  • energi: 175 kalori
  • karbohidrat: 40 gr
  • protein: 4 gr
info sehat dan cantik lainnya di www.dokterelvira.com

Nasi 100gr-----------roti tawar 70gr------(crackers 50gr
(3/4 gelas)-----------(3 ptg sdg)-----------(5 buah besar)


Mie basah 200gr-----singkong 120gr----jagung pipilan 125 gr
(2 gelas)-----------------(1 ptg)--------------(1 piring)

kentang 210gr--------ubi 135gr---------talas 125 gr(2 biji sdg)-------------(1 buah)----------(1 potong) baca selengkapnya...