Sunday, March 2, 2008

Bagaimana memilih kontrasepsi yang tepat?

Pemakaian pil kontrasepsi pada wanita kadang cocok2an, obat yang satu bisa cocok untuk seseorang tapi bisa menimbulkan efek samping pada orang lain.

Jenis kontrasepsi bisa berupa:
- diafragma untuk wanita, atau kondom untuk pria. Keuntungannya aman tanpa mengalami efek samping obat tapi kegagalan dan kemungkinan hamil juga lebih besar.
- kontrasepsi oral berupa pil, bisa berupa pil kombinasi (progesteron dan estrogen) atau minipil yang hanya mengandung progestin. Minipil merupakan pilihan kontrasepsi untuk wanita yang menyusui karena pil ini tidak menekan laktasi. Kontrasepsi oral ini sering menimbulkan keluhan berupa bintik-bintik hitam seputar wajah, kegemukan, gangguan siklus menstruasi. Kegagalannya karena pil ini harus dikonsumsi setiap hari, sering pemakai kadang-kadang lupa atau jenuh harus menelan obat tiap hari.
- kontrasepsi injeksi, ada yang disuntikkan tiap 1 bulan spt cyclogestan (gabungan medroxyprogesteron asetat dan estradiol cypionate). Ada yang disuntikkan tiap 3 bulan yaitu DMPA spt depogeston, deponeo. Keuntungannya adalah lebih efektif daripada oral, cukup 1 kali suntikan saja untuk waktu 1 atau 3 bulan, efek gastrointestinal lebih minimal. Untuk wanita yang sedang menyusui injeksi pilihan adalah DMPA.
- kontrasepsi implant.
- kontrasepsi mantap.

Masing-masing jenis kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugian dan tergantung respon individu yang bersangkutan. Berikut akan berusaha dijelaskan sedikit mengenai masing-masing kontrasepsi.

Kontrasepsi injeksi

Injeksi
cyclogestan yang disuntikkan o,5 cc intramuskular satu kali sebulan, biasanya di bokong. Tiap vialnya mengandung 25mg medroxyprogesterone acetate dan 5mg estradiol cypionate. Efek obat dihasilkan melalui absorbsi lambat dari tempat injeksi.

Medroxyprogesterone merupakan progesteron dan steroid kerja lama. Kerjanya menghambat sekresi pituitari gonadotropin yang mencegah maturasi folikel dan ovulasi efeknya pada endometrium adalah tuba falopi dan progestasi berubah dalam sekresi mukus, sehingga menghambat penetrasi sperma ke uterus sehingga mencegah terjadi nidasi.

Progestin sendiri dapat mencegah pembuahan tapi menimbulkan masalah dalam siklus menstruasi, wanita bisa tidak mengalami menstruasi. Karena itu estradiol kerja lama ditambahkan untuk menginduksi perdarahan uterus setiap bulan sehingga wanita seperti mengalami siklus menstruasi normal. Penggunaan cyclogestan memiliki keuntungan psikologis karena wanita tetap mengalami menstruasi tiap bulannya yang menandakan bahwa dia tidak hamil.

Injeksi depo medroxyprogesterone acetate (DMPA) diberikan setiap 3 bulan seperti depogeston, deponeo 150 mg DMPA/cc. DMPA bekerja menghambat ovulasi, meningkatkan viskositas lendir cervix, mencegah penetrasi sperma, merubah kecepatan gerakan ovum melewati tuba falopi dan menurunkan kemungkinan terjadi nidasi.

0 comments:

Post a Comment

komentar pembaca: